Friday 7 August 2015

Dialog Dua Hati

Ekito : Gue gak apa-apa kalo gak sama dia, karna gimanapun, ya hubungankan gak bisa dipaksakan. Lagian, gue tinggal mengalir, karna gue mikir hidup itu bukan cuma dia. Jadi kalo misalnya gue bisa sama dia, ya gue seneng, tapi kalo ngga, kebahagiaan gak cuma di dia aja.

Ekky : Munafik! Maafkan saya
karna saya mempunyai sisi yang satu lagi. Dia adalah kebohongan, keegoisan dan bukan lambang ketulusan. Saya. Saya adalah hati terdalam. Hati yang seseorang miliki hanya untuk satu nama. Hati yang di isi begitu banyak kemubaziran karna yang tertuju, tidak merasa dicinta. Saya adalah setiap serat dalam tubuh yang begitu sensitif terhadap seseorang, yang jika hanya menyebut namanya sudah mencukupkan nutrisi kebahagiaan. Saya adalah obsesi. Tidak, itu hanya insting, dan kaulah sisi liarnya dimana hanya disitu saya bisa bernaung. Kalau di dunia ini saya tidak percaya dengan kebahagiaan, mungkin benar saja jika kau tidak ada. Tapi kau ada, dan kaulah bahagia saya.

Ekito : Untuk kali ini kau benar.

Ekky : Untuk cinta, saya jarang salah.


No comments:

Post a Comment